18 September 2025
Kierahanews - Menggelar Jumpres Dan Desakan Dalam Rangka Agenda Konflik Horisontal Pada 16 September 2025 yang Terjadi Di Kabupaten Yalimo Provinsi Papua Pegunungan.
Dalam jumpres itu kata W. Ketua BEM FEB Universitas Cendrawasih ( Niel Lantipo ) aksi tersebut murni rasis tidak terlibat dalam kepentingan apapun, pada awalnya salah satu siswa SMA Negeri 1 Elelim Kabupaten Yalimo bertepatan dengan proses jam pembelajaran berlangsung salah satu siswa Non OAP Menghina atau menganarkis siswa OAP dengan kalimat "Monyet", kalimat tersebut tidak terima oleh siswa OAP sebab manusia dan hewan sangatlah berbeda dari setiap kehidupan dan karakter, sehingga siswa OAP tersebut langsung menyerkap pada siswa Non OAP waktu itu, dari situ situasi semakin memanas dan memakan korban nyawa ujarnya.
Alias Niel Lantipo W. Ketua BEM FEB Uncen menuntut kepada Kapolda Papua, Pangdam Cendrawasih, Pemerintah Yalimo, Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, segera menangani masalah ini secara serius dan pelaku tersebut segera diproses hukum, terutama pelaku penembakan segera diproses berdasarkan dengan UUD yang berlaku. Aksi ini benar-benar murni rasisme yang disampaikan oleh oknum tersebut, karena itu saya sebagai pimpinan mahasiswa meminta agar penyelesaian bole berlangsung berdasarkan dengan kata rasisme, ujarnya.
Kata Niel Lantipo pada tanggal 16 September Humas Polda Papua menyampaikan/menyembunyikan fakta dengan salah satu cuplikan video bahwa memutar balik fakta itu semua tidak benar, dimana yang disampaikan disana aksi tersebut dari masyarakat menyerang pihak tertentu, namun saya sebagai pimpinan Mahasiswa membanta kalimat-kalimat itu, sebab aksi tersebut murni dari siswa atas dasar penghinaan ras atau rasisme, karena itu saya meminta kepada Humas Polda harus menyampaikan kebenaran yang ada, tidak perlu pengalian isu, ujarnya.
.jpg)
0 Comments