IKLAN KIERAHA NEWS

IKLAN KIERAHA NEWS

Kisah Persahabatan Sejati Sejak MTs hingga Perguruan Tinggi


Kierahanews - Persahabatan antara Tomi M dan Riski, dua pemuda asal Desa Ngokomalako, Kecamatan Kayoa Utara, menjadi kisah yang menggambarkan arti setia kawan, perjuangan pendidikan, dan pilihan hidup yang berbeda namun tetap saling menguatkan.

Tomi mengenal Riski sejak mereka menempuh pendidikan di MTs Darussalam Larombati pada tahun 2017–2018. Sejak saat itu, keduanya tidak hanya bersama di sekolah, tetapi juga di kampung, kebun, maupun di berbagai aktivitas lain. “Makna persahabatan kami tidak terputus. Kami belajar memanfaatkan sisi positif dari pengalaman yang kami jalani dalam perjalanan hidup,” ujar Tomi.

Setiap pagi, sekitar pukul 07.00 WIT, keduanya berjalan kaki dari Desa Ngokomalako menuju Larombati, jarak yang mencapai sekitar 50 km. Dengan semangat mengejar cita-cita, Tomi dan Riski terus saling menyemangati untuk masa depan yang lebih baik.

Namun setelah menamatkan SMA Negeri 29 Halmahera Selatan pada 2022, keduanya dihadapkan pada pilihan penting: melanjutkan kuliah atau langsung bekerja. Tomi sempat menyatakan bahwa mereka tidak perlu kuliah, cukup sampai SMA saja agar bisa langsung masuk perusahaan, seperti EWIP. Riski mempertanyakannya secara rasional, mengingat mereka sebelumnya telah bersepakat sejak kelas XI untuk melanjutkan kuliah bersama.

Tomi kemudian menyadari bahwa alasannya tidak melanjutkan pendidikan tinggi lebih karena kondisi ekonomi keluarga. “Kami sudah berjanji untuk kuliah bersama, tapi karena persoalan ekonomi, saya terpaksa tidak melanjutkan. Hanya Riski yang akhirnya kuliah,” ungkapnya.

Riski pun melanjutkan studi di salah satu perguruan tinggi di Kota Ternate, mengambil jurusan Hukum Pidana Islam. Ia aktif belajar, baik di intra maupun ekstra kampus, serta bergaul dengan berbagai kalangan. Tomi mengaitkan hal itu dengan pemikiran tokoh filsuf Karl Marx tentang sistem pergaulan yang tidak mengenal kelas sosial. “Riski menjalani teori itu. Ia bergaul tanpa membedakan kaya atau miskin,” kata Tomi.

Meski kini berada di jalur berbeda, persahabatan mereka tetap terjaga. Kisah ini menjadi gambaran bahwa perjuangan hidup setiap orang tidak selalu sama, namun semangat saling mendukung tetap menjadi pondasi kuat bagi dua sahabat sejati tersebut.

Redaksi : Oies

Penulis : Camerad Tomi M, Samurai Malut

Post a Comment

0 Comments