Random Posts

Jelang Rakerwil Ismei Wilayah XI: Mendorong Perusahaan Tambang Tertib Analisis Dampak Lingkungan

Ikatan Senat Mahasiswa Indonesia (ISMEI) menjadi organisasi yang telah berdiri dari tahun 1987 - 2025 ini, sudah hampir 38 tahun berkiprah menjadi organisasi yang fokus pada basic keilmuan ekonomi dari Sabang sampai Merauke.

Hingga saat ini telah hampir 200 lembaga eksekutif yang telah bergabung di ISMEI ini. Di antaranya badan eksekutif mahasiswa yang ada di wilayah Indonesia Timur. Kehadiran ISMEI ini lah telah merubah paradigma berfikir mahasiswa ekonomi dalam melihat kebijakan pemerintah pusat, Provinsi, kabupaten/kota hingga ke pelosok daerah tertinggal. Sebab salah satu daerah tertinggal paling banyak ada di wilayah Indonesia Timur.

Saat ISMEI Wilayah XI, yang merangkul hampir 20 kampus di wilayah Indonesia Timur mulai dari Maluku, Maluku  Utara, Papua, Papua Barat. Akan menggelar Pelantikan dan Rapat Kerja Wilayah XI di kampus IAIN Ternate. Di Nahkodai oleh mahasiswa asal Maluku Utara yang ber kampus di Universitas Khairun Ternate, Galang Agustira K. Halang. 

Menurut Korwil Wilayah XI. Dengan agenda ini, dengan usulan tema yang lagi Viral tentang "Tantangan Green dan Blue Economy Terhadap Perekonomian Indonesia Timur". Agenda di mulai dari tanggal 22-24 Mei 2025, dengan kehadiran 15 kampus dan 50 delegasi mahasiswa Ekonomi Indonesia Timur.

Sebab tema yang di sodorkan oleh panitia ini, melihat situasi pertambangan yang sangat masif di Indonesia Timur. Namun tidak pernah melihat pada aspek Lingkungan di wilayah pertambangan. Ketika aspek lingkungan tidak menjadi "PRIORITAS" pastinya tujuan dari Green dan Blue Economy yang berkelanjutan akan terdampak besar. Sebab mata pencarian masyarakat Indonesia Timur bergantung pada "Pertanian dan Perikanan" (Sebelum ada Pertambangan).

Maka dari pada itu, dengan kegiatan ini menjadi dobrakan besar agar PERTAMBANGAN bukan hanya sekedar mengambil "Sumber Daya Alam" di Indonesia Timur untuk menambah angka pertumbuhan Ekonomi Negara. Akan tetapi lingkungan perlu di jaga juga. Angka Stunting di wilayah lingkar tambang meningkat dari tahun ke tahun. Itu akibat akses air dan polusi atas ketidak becusnya Pemerintah dalam mengontrol dan mengawasi pertambangan saat ini.

"Kami harap perlu ada regulasi yang mengatur dan mengingatkan kepada Investor untuk menjadi Lingkungan di Wilayah Indonesia Timur. Secepatnya lakukan langkah dan trobosan besar untuk mengurangi kerusakan lingkungan ini". pungkasnya.

Post a Comment

0 Comments