News-Ternate, 1 September 2025 Aliansi yang tergabung dari beberapa Organisasi Yakni, BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) UNKHAIR, Cipayung Plus, dan Organisasi Gerakan yang ada di Maluku Utara. menggelar Aksi serentak di Kota Ternate namun dengan rentetan permasalahan yang disuarakan oleh massa aksi saat melakukan demonstrasi di depan Gedung DPRD KOTA TERNATE.
Dari eberapa penyampaian dan bobotan orasi yang di sampaikan oleh massa aksi dihadang oleh kepolisian sehingga memicu konflik dan membubarkan massa aksi secara paksa dengan penembakan gas air mata dan menggunakan 2 (Dua) Unit Water Cannon padahal dengan tuntutan yang belum sempat di dengar oleh DPRD atau hering terbuka.
Dari aksi tersebut massa aksi menyampaikan beberapa tuntutan yakni, Tuntutan :
1. Copot Kapolri Listyo Sigit Prabowo,
3. Reformasi total Polri, serta tuntutan masalah yang ada di Maluku Utara
4. Bebaskan 11 Masyarakat Adat Maba Sangaji. sehingga bisa terpenuhi,
namun tindakan represif yang dilakukan kepolisian sehingga massa aksi terprovokasi dan saling melempar antara polisi dan mahasiswa sehingga terjadinya chaos dalam penyerangan yang dilakukan oleh kepolisan sehingga massa aksi dibubarkan secara paksa sampai adanya korban pemukulan dan penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian
sehingga massa aksi berhamburan di jalanan namun dalam pembubaran tersebut kepolisian melakukan pengejaran dari lokasi gedung DPRD di kelurahan Kalumata sampai di kelurahan Tabona, Ubo-Ubo hingga seperdua wilayah Ternate Selatan dan melakukan penangkapan terhadap massa aksi yang melakukan demonstrasi di Depan Gedung DPRD KOTA TERNATE. dan ada 2 (dua) Mahasiswa terluka di bagian kepala sehingga di larikan di rumah sakit,
sejauh dari informasi yang di himpun oleh team wartawan sudah 14 massa aksi yang saat ini di tahan di POLRES TERNATE.
Redaksi : Alfaris
0 Comments