Proyek yang melekat di Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera selatan itu di anggarkan pada Tahun 2023 dengan pagu anggaran sebesar 1,1 miliar, yang di kelola langsung oleh dinas kesehatan Halmahera Selatan tersebut sampai hari ini tidak dapat difungsikan oleh masyarakat.
Hal ini mengundang kecaman dari Ikatan pemuda Pelajar Mahasiswa Matantengin (IPMM), Kabid Investigasi, Muhajir M. Jidan menyampaikan bahwa, Bupati Halmahera Selatan harusnya mengambil sikap tegas untuk mencopot kadis kesehatan halmahera selatan. Betapa tidak dinas kesehatan di bawah kendali Asia Hasyim sangat minim prestasi, pertama, dimana pada tahun 2023 Proyek Rumah Sakit Pratama (RSP) Pulau makian dengan sumber dana DAK senilai 44,3 miliar tersebut tidak dapat di selesaikan sampai pada batas waktu kontrak selesai. Kedua, terkait dengan dugaan pomotongan anggaran Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) puskesmas pulau makian pada Tahun 2025, di duga kuat dipotong sebesar 177 juta dari total anggaran 300 juta yang di cairan pada bulan januari 2025 tersebut, yang tidak bisa dipertanggung jawabkan oleh kepala puskesmas pulau makian, tentunnya ibu kadis harus mengevaluasi kepala puskesmas pulau makian, akan Tetapi sampai hari ini kepala dinas kesehatan belum mengambil sikap tegas terhadap dugaan pemotong anggaran BOK tersebut. Ketiga mangkraknya proyek air bersih rumah sakit pratama (RSP) pulau makian senilai 1,1 miliar yang melekat di dinas kesehatan, seharusnya proyek tersebut sudah di fungsikan olah masyarakat atau sudah selesai di kerjakan, akan tetapi yang terjadi di lapangan proyek tersebut makngkrak tanpa kejelasan.
Oleh kerena itu, tidak ada alasan lagi bagi Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba, untuk segera mencopot saudari kepala dinas kesehatan Asia Hasyim karena kami menilai beliau gagal dalam mengelola anggaran yang melekat pada dinas kesehatan halmahera selatan, Tegas Muhajir.
Redaksi : Alfaris
0 Comments