IKLAN KIERAHA NEWS

IKLAN KIERAHA NEWS

Potensi Besar yang Terabaikan: Suara Kekecewaan Masyarakat Tongole atas Janji Pemerintah yang Tak Kunjung Terpenuhi

Kierahanews - Desa Tongole merupakan salah satu sentra kerajinan bambu yang telah lama berkontribusi terhadap ekonomi lokal melalui produk kursi bambu buatan masyarakatnya. UMKM di desa ini bukan hanya menjadi mata pencaharian utama, tetapi juga simbol kreativitas dan kemandirian masyarakat Tongole. Namun, potensi besar tersebut justru belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Akibatnya, masyarakat merasa bahwa jerih payah mereka selama ini kurang dihargai dan tidak diprioritaskan dalam program pembangunan.

Kekecewaan masyarakat Tongole semakin terlihat ketika berbagai bantuan pemerintah dianggap tidak tepat sasaran. Banyak warga yang aktif berkarya, terutama dari kawasan RT 004, justru tidak tersentuh oleh bantuan yang seharusnya mendukung pengembangan UMKM. Padahal, masyarakat di wilayah ini merupakan pengrajin yang produktif dan konsisten menggerakkan roda ekonomi desa melalui pembuatan kursi bambu. Kondisi ini menimbulkan rasa ketidakadilan dan memunculkan pertanyaan besar: mengapa mereka yang paling aktif justru tidak mendapat dukungan?

Tidak hanya soal bantuan yang meleset sasaran, masyarakat Tongole juga merasa dikecewakan oleh janji pemerintah, khususnya dari Dinas Koperasi, yang sejak lama menjanjikan pembangunan tempat kerja atau workshop bagi para pengrajin. Ruang kerja bersama ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas produksi, menjaga kualitas, dan memudahkan proses distribusi. Namun hingga hari ini, janji tersebut belum direalisasikan. Masyarakat merasa seperti dibiarkan menunggu kepastian yang tak kunjung datang, sementara aktivitas UMKM terus berjalan dengan segala keterbatasannya.

Padahal, keberadaan workshop atau rumah produksi sangat penting untuk menopang keberlanjutan usaha kerajinan bambu. Fasilitas ini tidak hanya memberikan ruang yang lebih layak untuk bekerja, tetapi juga berpotensi menjadi pusat pelatihan, galeri produk, serta tempat promosi yang dapat meningkatkan nilai jual hasil kerajinan Tongole. Tanpa dukungan tersebut, para pengrajin tetap bekerja di ruang terbatas, tanpa akses teknologi yang lebih baik dan tanpa peluang besar untuk meningkatkan kualitas produk mereka.

Masyarakat Tongole pada dasarnya tidak menuntut hal berlebihan. Mereka hanya berharap pemerintah hadir dengan kebijakan yang tepat, transparan, dan benar-benar menyentuh kebutuhan mereka. Mereka ingin perhatian yang sepadan dengan kontribusi yang telah mereka berikan. UMKM kerajinan bambu di Tongole bukan hanya usaha kecil, tetapi aset penting yang seharusnya dikembangkan sebagai bagian dari identitas ekonomi Kota Ternate.

Sudah saatnya pemerintah melihat lebih dekat kondisi Tongole dan merespons keluhan masyarakatnya dengan langkah nyata. Bantuan yang tepat sasaran, realisasi janji pembangunan workshop, serta program pendampingan yang berkesinambungan merupakan bentuk dukungan yang sangat dinantikan. Tanpa itu semua, potensi besar Tongole akan terus terabaikan, dan masyarakatnya akan terus merasa bahwa suara mereka tidak didengar.


Redaksi : Alfaris

Penulis : Moh. Andhy Maulana, S.M.,M.M

Post a Comment

0 Comments